Sistem File dan Struktur Direktori

Sistem File di Linux

Sistem  file  (filesystem)  secara  praktis diartikan bagaimana Linux menyimpan  data ke  peralatan penyimpanan seperti  hard disk, CD/DVD ROM, usb disk, dan  floppy.Sistem  file  Linux banyak jenisnya,  namun  yang  paling  banyak digunakan saat ini adalah  ext3. Ext3  tergolong journaling filesystem, yang memiliki kelebihan  dari sisi keamanan   data. Misalnya,   ketika   listrik   mati   mendadak   sehingga   tidak   sempat shutdown   atau   melakukan   pelepasan  secara  normal   (umount),  maka  tidak  perlu melakukan fsck (scandisk) saat booting berikutnya. 

Sistem  file Linux lainnya  antara  lain  reiserfs (juga  tergolong  journaling  filesystem) dan   ext2  (versi  lama   dari  ext3   yang  belum   bersifat  journaling). Linux  juga  dapat mengakses sistem  file lain seperti DOS, Windows (VFAT 16, VFAT 32, dan NTFS), Unix, jfs, dan lain-lain. Swap dapat digolongkan sebagai sistem file pengganti RAM, sehingga disebut juga virtual memor y. Sistem file lain yang berbasis jaringan adalah samba   (smb)   yang   juga   digunakan   oleh   MS   Windows   dan   NFS   (Network   File System) yang juga digunakan oleh sistem operasi Unix. 

Cara   membuat  sistem  file   di  harddisk ada   dua  langkah,  yaitu  membuat  partisi, kemudian  memformatnya. Salah satu perintah pembuatan partisi  adalah fdisk, dan perintah format adalah mkfs.Perintah  mengedit atau  membuat  partisi  adalah  fdisk /dev/sda, lalu  ketik  m  untuk melihat daftar perintah di menu fdisk. Ketik p untuk melihat daftar partisi, dan ketik q untuk keluar tanpa menyimpan perubahan. Perintah   berikut   ini   akan   memformat   partisi   13   dari   hard   disk   primary   master (/dev/sda) dengan sistem file ext3:
  • # mkfs.ext3 /dev/sda13 atau # mkfs -t ext3 /dev/sda13
Perintah   berikut   ini  akan  memformat  partisi   hard  disk  /dev/sda14  sebagai   swap, setelah lebih dahulu dijadikan partisi swap oleh fdisk atau program partisi lainnya:
  • # mkswap /dev/sda14
Untuk mengaktifkan swap
  • # swapon /dev/sda14
Untuk menonaktifkan swap
  • # swapoff /dev/sda14

Struktur File dan Direktori

Sebelum   mengakses   file   dan   direktori   dan   perintah-perintah   yang   berhubungan dengannya, Anda  sebaiknya   lebih   dahulu  memahami  struktur  file  dan   direktori  di Linux.

Linux  memiliki   direktori   paling  atas  atau   paling   kiri,   dibaca  slash   (garis  miring), dinamakan   root   directory   atau   direktori   akar.   Itu   perbedaan   mendasar   struktur direktori   Linux  dengan  Windows.   Di   Windows  ada   folder   C:  yang  mengarah   ke direktori paling  atas dari harddisk. Di Windows juga ada A: untuk masuk ke disket. Tapi, di Windows tidak ada direktori di atas C dan A.

Di Linux, C  biasanya berupa direktori /mnt/win atau yang lain sesuai dengan yang membuat distro Linux. /mnt/win disebut mount point, yang berhubungan dengan file harddisk dengan partisi /dev/sda1. Jadi, C di Windows itu  juga sejenis mount point yang berhubungan device (/dev) harddisk. 

Jika /mnt/win diganti dengan /C, artinya /C adalah mount point bagi /dev/sda1. Yang membedakan  C  di  Linux dengan  C  di  Windows,  adalah   adanya  garis  miring  /  di sebelah kiri C di Linux, dan tidak ada garis miring di Windows. Ini juga berarti, garis miring / adalah direktori di atas C.

Disket  dan  CDROM  biasanya  memiliki alamat device  di  /dev/fd0 dan /dev/hdX. X adalah huruf a, b, c, atau d sesuai dengan letak CDROM drive.
Direktori root Linux memiliki beberapa direktori yang merupakan standar direktori standar yang ada pada Linux secara umum.
  • / 
Direktori root, yang menampung seluruh file yang ada dalam Linux. Pada direktori root biasanya tidak menampung file.
  • /bin
Berisi file yang dapat dieksekusi/dijalankan (file dengan ekstension exe pada DOS/Windows).
  • /boot
Direktori berisi file yang dieksekusi saat Linux booting.
  • /dev
Linux memperlakukan semua sebagai file. Direktori ini merupakan file dari hardware. Misal floppy disk menjadi file /dev/fd0, CD ROM menjadi /dev/hdb bahkan hingga memor y. Yang cukup terkenal adalah /dev/null, semua file yang dikopi kesini akan dibuang.
  • /etc
Berisi file-file konfigurasi Linux. Biasanya berbentuk file text dan dapat diedit dengan mudah.
  • /home
Berisi direktori dari masing-masing user yang terdaftar di sistem Linux. Misalnya, /home/igos adalah direktori milik user bernama igos dalam distro IGOS Nusantara Anda.
  • /lib
Berisi kumpulan librar y yang diperlukan oleh program di root direktori. (file DLL pada sistem operasi Windows).
  • /mnt
Direktori tempat mounting divais Anda. Misalnya /dev/fd0 (disket) akan dimount ke /mnt/floppy, /dev/sda1. Secara default direktori ini kosong, dan Anda harus membuat direktori sendiri sebagaimount point-nya.
  • /proc
Sistem file semu yang ditulis di atas memory. Digunakan untuk menginformasikan sistem (biasanya tentang proses yang sedang berjalan).
  • /root
Direktori home bagi root /sbin File eksekusi yang dijalankan oleh sistem atau root.
  • /tmp
Berisi file-file  untuk penyimpanan sementara, misalnya untuk file yang akan dihapus setelah bekerja.
  • /usr
Berisi  file dan program yang  berorientasi  pada user atau perintah tambahan baik   dalam   bentuk   binari   ataupun script. Hampir   semua   program   yang disertakan  dalam   distribusi   diinstal   di   sini.  Di  bawah  /usr   ini   juga  terdapat dokumen  atau   manual   tentang   semua   program  yang  ada   dalam   CD   atau harddisk.
  • /var
Berisi  data yang berubah pada saat Linux berjalan. Data ini  biasanya hanya spesifik pada  satu  komputer, dan tidak dibagi  dengan  komputer  lain  dalam jaringan.  Misalnya  /var/www  untuk  meyimpan   data  aplikasi  web. /var/spool untuk   menyimpan   data   program   yang   berhubungan   user   seperti   email (/var/spool/mail). /var/log  untuk menyimpan data log atau rekaman apa yang
terjadi di sistem. /var/cache untuk menyimpan data sementara untuk aplikasi proxy (squid), dan lain-lain.


CATATAN:
Direktori  tempat kerja  saat  ini  disebut  Current  Directory, ditulis "./"  (dot  diikuti  slash atau titik diikuti garis miring). Direktori  di  atasnya atau sebelumnya  disebut Parent Directory,   ditulis  "../"   (dot   dot   slash).   Direktori   paling   atas  disebut   Root  Director y, ditulis / (slash).