DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

Pengertian
DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.

DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.

Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.

Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesaidan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.

Tujuan DHCP
  • Tidak ada manual konfigurasi pada klien 
  • Satu server dapat menangani banyak subnet
  • Banyak server diijinkan 
  • Host-host yang terkonfigurasi secara statis harus berdampingan 
  • BOOTP berdampingan 
  • Jaminan alamat yang unik 
  • Menjaga informasi klien
Cara Kerja DHCP
DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP. (Jika Cliet punya NIC Card lebih dari satu dan perlu no IP lebih dari 1 maka proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri) 
  • DHCP Discovery
Ketika komputer terhubung pada DHCP-enabled network, client tersebut akan melakukan broadcast , lebih dikenal dengan DHCPDISCOVER yang berfungsi untuk menemukan DHCP Server. Secara Optional, client akan merequest alamat IP.
  • DHCP Offers
DHCP Server akan menerima permintaan (lease) dari client. Lease ini menentukan berapa lama client diijinkan untuk menggunakan informasi IP yang didapatkan dari server. DHCP message yang dikenal sebagai DHCPOFFER dikirimkan  ke client. Pesan ini berisi lease duration, IP address, subnet mask, MAC Address client, dan IP Address dari DHCP server.
  • DHCP request
Laporan dari client ini berupa broadcast yang telah diinialisasi dengan DHCP server IP Address. Ini akan memberitahu DHCP server yang lain supaya tidak memberikan IP information lagi ke client, karena sudah memperoleh informasi yang diperlukan.
  • DHCP acknowledgement.
DHCP acknowledgement adalah fase final dari pertukaran data antar server dan client. Paket ini berisi lease duration, dan informasi apa saja yang diinginkan (request) oleh client. Pada poin ini, proses yang diperlukan untuk terhubung ke jaringan sudah selesai (complete) dan IP Information pada client sudah terkonfigurasi dengan benar.

Installasi Linux Centos

Persiapan
  • Sebelum instalasi sebaiknya anda telah memilik DVD CentOS atau CD CentOS
  • Atur boot device priority pada bios anda agar boot prioritynya menjadi CD-ROM atau DVD.
Tahapan Instalasi
Langkah 1 : Persiapan Media Boot.
Masukkan DVD CentOS 5.3 atau CD 1 CentOS 5.3 dan biarkan komputer melakukan proses boot dari drive CD atau DVD. Setelah proses boot selesai maka akan muncul tampilan seperti ini. Untuk melakukan instalasi dalam mode grafis, anda bisa langsung menekan tombol [Enter].
 
Langkah 2 : Melakukan Testing Media Instalasi.  
Jika anda ingin menguji media instalasi anda terlebih dahulu sebelum melakukan proses instalasi anda bisa menekan tombol ok, tetapi proses ini akan memakan waktu yang cukup lama. Jika anda yakin bahwa media instalasi anda masih dalam keadaan baik sebaiknya anda menekan tombol [Skip] untuk melewati proses ini.

Langkah 3 : Memulai Proses Instalasi.
Pada tahap ini sistem instalasi akan menampilkan halaman pertama dari tahap instalasi CentOS, klik Next untuk berlanjut keproses berikutnya.

Langkah 4 : Pemilihan Bahasa.
Pada tahap ini anda akan memilih bahasa yang digunakan selama proses instalasi, jika sudah memilih bahasa klik tombol Next untuk berlanjut ke proses selanjutnya.

Langkah 5 : Pemilihan Keyboard. 
Pada tahap ini anda akan memilih layout keyboard, sebaiknya pilih u.s layout, setelah itu klik tombol Next untuk memulai proses berikutnya.

Langkah 6 : Pemilihan Mouse.
Pilihlah jenis mouse yang sesuai. Perhatikan jenis interface yang digunakan apakah serial, PS/2 atau USB. Sebaiknya pilih yang berjenis Genirc agar kompatibel dengan semua mouse yang ada dipasaran. Setelah selesai memilih mouse klik Next.

Langkah 7 : Memilih Upgrade atau Install.
Program instalasi akan secara otomatis mendeteksi apabila sebelumnya sudah terinstal Linux CentOS. Pada tahap ini pilih install untuk menginstal Linx CentOS, setelah itu klik tombol Next

Langkah 8 : Memilih Setup Partisi.
Ada empat jenis setup partisi yang dapat dipilih:
  • Remove all partitions on disk : Pembuatan partisi baru secara otomatis dengan cara menghapus atau memformat semua partisi yang telah ada sebelumnya. 
  • Remove linux partitions on disk : Pembuatan partisi secara otomatis dengan menghapus semua partisi Linux yang telah ada pada disk anda. 
  • Used all free space : Pembuatan partisi secara otomatis dengan menggunakan semua partisi kosong yang tersedia pada disk. 
  • Manually Partitions : Membuat partisi sendiri secara manual.
Disarankan untuk memilih option yang keempat agar bisa belajar membuat partisi sendiri dan dengan memilih option tersebut kita bisa meminimalisir kehilangan data akibat salah melakukan partisi.

Langkah 9 : Membuat Partisi.
Pada Linux terdapat 2 jenis partisi :
  • Partisi SWAP yang berfungsi sebagai virtual memory. Besarnya minimal 32 MB. Besar dari partisi swap yang disarankan adalah dua kali jumlah memori yang terpadsan  pada komputer. Jika memori komputer anda 1 GB atau kurang. Contohnya jika pada komputer anda terpasang memori sebesar 1 GB maka buatlah partisi swap sebesar 2 GB. 
  • Partisi NATIVE. Adalah partisi untuk sistem Linux itu sendiri. Jumlah partisi native dapat lebih dari satu (partisi root saja) atau lebih tergantung dari masing masing pengguna.
Untuk membuat partisi ikuti langkah langkah berikut :
  • Buat partisi SWAP sebesar  2 kali memori yang terpasang, dengan cara :
  •  Klik tombol New. Kemudian akan muncul jendela untuk membuat partisi. 
  • Mount point. Biarkan kosong 
  • File System Type. Pilih swap. 
  • Allowable drives, berisi daftar hardisk yang terinstall 
  • Size (MB). Masukkan besar swap sesuai yang telah dijelaskan sebelumnya. 
  • Additional Size Option. Pilih  fixed size. 
  • Force to be a primary partition, tidak perlu diberi tanda. 
  • Check for a bad blocks, jika anda memberi tanda maka pada saat dilakukan format, block yang rusak akan ditandai sehingga tidak digunakan dikemudian hari. 
  • Klik tombol OK.
  • Buat Partisi root “/” dengan cara sebagai berikut:
  • Klik tombol New. Kemudian akan muncul jendela untuk membuat partisi. 
  • Mount point. Pilih “/” 
  • File System Type. Pilih ext3. 
  • Allowable drives, berisi daftar hardisk yang terinstall 
  • Size (MB). Masukkan besar partisi root sesuai dengan space yang ada. 
  • Additional Size Option. Pilih  fixed size. 
  • Force to be a primary partition, tidak perlu diberi tanda. 
  • Check for a bad blocks, jika anda memberi tanda maka pada saat dilakukan format, block yang rusak akan ditandai sehingga tidak digunakan dikemudian hari. 
  • Klik tombol OK.
Langkah 10 : Konfigurasi Boot Loader.
Boot   loader  adalah  program   yang  pertama  kali  akan  dijalankan  ketika   komputer   dinyalakan. Program instalasi menyediakan dua program boot loader yaitu GRUB dan LILO. GRUB (GRand   Unified   Bootloader),   merupakan   boot   loader   default,  sedangkan   alternatifnya adalah LILO kependekan dari LInux LOader.

Editor Teks Vi

Pada suatu sistem operasi editor teks mempunyai peranan cyang cukup penting diantaranya digunakan untuk mengedit file konfigurasi, membuat dokumentasi dan membuat program. Vi merupakan editor teks standar yang digunakan di lingkungan Linux dan Unix.

Memulai Vi
Untuk memulai vi ketikkan salah satu perintah berikut :
$ vi : Memulai vi tanpa membuka file.
$ vi nama_file : Memulai vi dengan membuka file.
$ vi -r nama_file : Memulai vi dengan membuka file recover setelah terjadi crash.

Modus Operasi
Modus operasi pada editor teks vi terdiri dari dua macam, yaitu :
  • Modus instruksi : Pada modus ini setiap tombol yang ditekan akan diterjemahkan sebagai suatu perintah. Untuk masuk kemodus ini tekan tombol [Esc]. 
  • Modus edit : Digunakan pada waktu penulisan teks. Untuk masuk emodus ini tekan salah satu tombol : a, A, i, I, o, atau O.
Pergerakan Kursor
Untuk menggerakkan kursor selain menggunakan tombol panah juga dapat menggunakan tombol perintah perintah sebagi berikut :
h : Digunakan untuk menggerakkan kursor ke kiri.
j : Digunakan untuk menggerakkan kursor ke bawah.
k : Digunakan untuk menggerakkan kursor ke atas.
l : Digunakan untuk menggerakkan kursor ke kanan. 

Menyisipkan Teks
Pada waktu pertama kali membuka sebuah file, maka anda akan berada pada modus instruksi. Untuk memasuki modus edit dapat menggunakan tombol tombol sebagai berikut :
i : Digunakan untuk menyisipkan teks mulai dari posisi kursor.
I : Digunakan untuk menyisipkan teks mulai dari awal baris.
a : Digunakan untuk menyisipkan teks setelah posisi kursor.
A : Digunakan untuk menyisipkan teks pada akhir baris.
o : Digunakan untuk menyisipkan baris kosong dibawah posisi kursor.
O : Digunakan untuk menyisipkan baris kosong pada posisi kursor.

Menghapus Teks
nx : Menghapus n karakter mulai dari posisi kursor. Fungsinya sama denga tombol [Del].
nX : Menghapus n karaktetr di sebelah kiri posisi kursor. Fungsinya sama dengan tombol [Backspace].
ndw : Menghapus sebanyak n kata dari posisi kursor.
ndd : Menghapus sebanyak n baris dari posisi kursor.

Menyimpan File dan Keluar
Untuk menyimpan file dapat digunakan perintah-perintah sebagai berikut :
:w : Digunakan untuk menyimpan file.
:w! : Digunakan untuk menyimpan file walaupun filenya sudah ada.
:wq : Digunakan untuk menyimpan file lalu keluar dari vi.
:q! : Digunakan untuk keluar dari vi tanpa menyimpan file. 

Copy, Cut, Paste
Untuk melakukan cut & paste atau copy & paste, anda dapat melakukannya dengan perintah berikut ;
nyy : Digunakan untuk menyalin n baris pada posisi kursor ke buffer.
nyw : Digunakan untuk menyalin n kata pada posisi kursor ke buffer.
p : Digunakan untuk menyalin data yang ada di buffer ( termsuk teks yang baru dihapus dengan menggunakan perintah x, dw, dd ) pada posisi kursor.
P : Digunakan untuk menyalin data yang ada di buffer ( termsuk teks yang baru dihapus dengan menggunakan perintah x, dw, dd ) setelah posisi kursor. 

Penggantian Teks
Untuk mengganti teks anda dapat menggunakan perinta perintah sebagai berikut :
r : digunakan untuk mengganti karakter pada posisi kursor.
R : Digunakan untuk mengganti karakter pada posisi kursor sampai tombol [Esc] ditekan.
ncw : Digunakan untuk mengganti teks per kata.
ncc : Digunakan untuk mengganti teks per baris.

Membatalkan perintah sebelumnya – undo
Setelah melakukan perintah pada modus instruksi anda dapat membatalkannya dengan menekan tombol :
u : Digunakan untuk membatalkan satu perinah yang telah kita lakukan sebelumnya.
2u : Digunakan untuk membatalkan dua perintah yang telah kita lakukan sebelumnya. 

Membuka Dokumen lain Sewaktu mengedit file
Untuk membuka dokumen lain pada saat anda mengedit dokumen lain dapat menggunakan perintah (hanya dapat membuka satu dokumen ):
:e nama_file : Digunakan untuk membuka file nama_file sewaktu sedang mengedit dokumen lain (hanya dapat digunakan jika file yang anda edit telah disimpan).
:e! nama_file : Digunakan untuk membuka file nama_file sewaktu sedang mengedit dokumen lain tanpa menyimpan perubahan yang ada. 

Keluar sementara dari vi dan mengeksekusi perintah
Pada waktu mengedit dokumen, anda dapat melakukan beberapa perintah Linux yang lain dapat menggunakan perintah sebagai berikut :
: !bash : Digunakan untuk keluar sementaras dari vi ke shell, lalu kembali ke vi dengan mengetikkan exit.
: !ls : Digunakan untuk keluar sementara dari vi, mengeksekusi perintah ls, dan kembali ke vi. 

Pencarian String
Perintah perintah yang dapat digunakan adalah :
/string : Digunakan untuk mencari string dengan arah pencarian maju.
?string : Digunakan untuk mencari string dengan arah pencarian mundur.
n : Mengulangi pencarian dengan arah yang sama dengan sebelumnya.
N : Mengulangi pencarian dengan arah kebalikan dari sebelumnya.

Shell Prompt

Shell merupakan program yang bertugas menjembatani pengguna dengan sistem operasi, untuk melaksanakan tugas tersebut shell menyediakan sebuah user interface yang disebut  shell prompt agar pengguna bisa mengetikkan perintah perintah yang ingin dijalankan oleh sistem operasi, melalui shell prompt inilah pengguna berkomunikasi dengan sistem.

Jenis Jenis Shell Dalam Linux
  • Bourne Shell (sh)
sh adalah shell standar Unix yang dibuat tahun 1979 oleh Stephen Bourne dari AT&T dengan memakai bahasa pemrograman Algol. sh terkenal karena sederhana, compact, and cepat. Kelemahannya adalah kurang interkatif seperti tidak ada history, aliasing, dan job control. Default prompt shell sh adalah $ (dolar).
  • C Shell (csh)
csh memiliki feature yang lebih lengkap dibandingkan sh. Shell ini dibuat tahun 1970an oleh Bill Joy dari University of California at Berkeley dengan menggunakan bahasa C. Fitur yang terdapat dalam csh antara lain command-line history, aliasing, built-in arithmetic, filename completion, dan job control. Kelemahnnya adalah karena didesain untuk mesin skala besar dan memiliki banyak fitur maka shell ini cenderung lambat bila digunakan pada mesin kecil. Default prompt shell csh adalah % (persen).
  • Korn Shell (ksh)
Korn shell merupakan pengembangan dari bourne shell yang ditulis oleh David Korn dari AT&T pada pertengahan 1980an. Feature Korn shell antara lain editable history, aliases, functions, regular expression wildcards, built-in arithmetic, job control, coprocessing, dan special debugging. Default prompt shell ksh adalah $ (dolar).
  • Bourne Again Shell (bash)
Bash merupakan default shell Linux yang merupakan pengembangan dari bourne shell sehingga kompatibel juga di Unix. Shell ini dibuat pada tahun 1988 oleh Brian Fox dari FSF (Free Software Foundation) GNU. Fitur yang dimiliki bash antara lain interaktif, dapat membuat shortcut, bisa berwarna, dll. Selain itu shell bash juga menggabungkan fitur fitur yang ada pada shelll sh, csh, dan ksh. Default Bash prompt adalah $ (dolar).

Fitur fitur utama Shell bash
  • Alias
Alias biasanya digunakan untuk menyingkat suatu perintah yang panjang.
Sintaks : alias   nama_alias=perintah
  • History
Digunakan untuk menampilkan kembali perintah – perintah yang sudah diketikkan dari prompt dengan cara menekan tombol panah atas atau tombol panah bawah.
  • Cammand line editing
Berfungsi untuk mengedit perintah apabila anda salah mengetiikan suatu perintah, dengan cara menggunakan tombol panah kiri atau tombol panah kanan.
  • Command line completion
Berfungsi untuk mempermudah dalam mengetikkan suatu perintah yang panjang, dengan cara menekan tombol [TAB] pada saat mengetikkan perintah.
File Startup
File startup adalah file – file yang dieksekusi ketika shell bash dijalankan. File – file itu adalah:

  • /etc/profile
File ini akan dieksekusi pada urutan pertama. Isinya sebagian besar berupa pendefinisan variabel lingkungan dan berlaku global untuk seluruh sistem.
  • ~/.bash_profile
File ini berada di directory home user. Fungsinya sama dengan file /etc/profile, hanya berlaku untuk user yang bersangkutan.
  • ~/.bashrc
File ini berada di direktori home user. Isinya berupa pendefinisian alias dan fungsi.

  • ~/.bash_logout
File ini berada di direktori home user. Isi file ini akan dieksekusi pada saat keluar dari shell (logout).


Perintah Perintah Dasar Shell
Sintaks perintah secara umum : perintah  [-pilihan...]  [argumen...]
Keterangan:

  • Antara perintah dan pilihan harus ada spasi. 
  • Antara pilihan dan argumen harus ada spasi. 
  • Tanda kurung siku ([ ]) berarti bahwa pilihan dan argumen tidak harus selalu ada. 
  • Tanda titik tiga (...) berarti bahwa pilihan dan argumen bisa lebih dari satu. 
  • Setiap perintah di Linux adalah case sensitive yaitu membedakan huruf besar dan kecil.  
  • Setiap pengetikkan perinah selalu diakhiri dengan menekan tombol [Enter].
  • ls – list
Fungsi: Untuk menampilkan isi sebuah direktori
Pilihan yang sering digunakan :

  • -a = menampilkan seruluh isi direktori termasuk file yang hidden. 
  • -d = menampilkan atribut direktori bukan isinya. 
  • -l = menampilkan isi direktori lengkap dengan atributnya. 
  • -R = menampilkan isi subdirektori.
  • passwd
Fungsi : untuk merubah password user.
  • more
Fungsi : sebagai pager, menampilkan output per layar.
Navigasi tombol more:
  • [Enter] : scroll down per baris. 
  • Space bar : scroll down per layar. 
  • q : keluar dari more.
  • less
Fungsi : sama dengan more
Navigasi tombole less :
  • Panah atas : scroll down per baris. 
  • Panah bawah : scroll up per baris. 
  • [Enter] : Scroll down per baris. 
  • q : keluar dari less.
  • man – manual page
Fungsi : mempilkan manual teknis atau dokumentasi dari perintah.
  • w dan who
Fungsi : Menampilkan user yang sedang login saat ini.

Mengenal Linux

Apakah Linux itu?
Linux  adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix yang memiliki  kemampuan multitasking dan multiuser. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan  perangkat lunak bebas dan sumber terbuka yang utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber  terbuka lain pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan  kembali secara bebas oleh siapapun.

Sejarah Linux
Linux awalnya adalah proyek hobi yang dikerjakan oleh Linus B Torvalds Seorang mahasiswa dari  Universitas Helsinki, Findlandia, ia terinispirasi oleh Minix yaitu sistem operasi Unix kecil yang  dikembangkan oleh Andrew Tanenbaum. Linux versi 0.01 dikerjakan sekitar bulan Agustus 1991 yang  di-posting ke milis comp.os.minix, dengan maksud menawarkan untuk mempublikasikan kode  sumbernya dan mengundang para developer lain untuk mengembangkannya bersama-sama. Kemudian  pada 5 Oktober 1991, Linus mengumumkan versi resmi Linux, yaitu 0.02 yanga hanya menjalankan  BASH (GNU Bourne Again Shell) dan GCC (GNU C Compiler).
Lisensi Linux 
Linux sebagai Sistem Operasi yang bersifat Open Source memiliki lisensi GNU General Public License (disingkat GNU GPL, atau cukup GPL; dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi lisensi publik umum). GNU/GPL merupakan suatu lisensi perangkat lunak bebas yang aslinya ditulis oleh Richard M Stallman untuk proyek GNU. Software yang memiliki lisensi GNU/GPL akan menjamin adanya 3 kebebasan kepada para penggunanya :
  • Kebebasan untuk menjalankan perangkat lunak tersebut dengan tujuan apapun. 
  • Kebebasan untuk merubah perangkat lunak tersebut agar sesuai dengan kebutuhan pemakai. 
  • Kebebasan untuk mendistribusikan salinannya, baik secara gratis ataupun dikenakan biaya.
Distribusi Linux
Linux saat ini didistribusikan dalam bentuk distro, distro berasal dari kata distribution yanda dapat diartikan sebagai penyebar, jika dikaitkan dengan Linusx maka dapat berarti penyebaran paket Linux. Paket yang dimasud adalah kumpulan softwar, yang dibundle bersama inti dari sistem Linux yang disebut Kernel. Distro yang beredar di dunia yang terkenal saat ini adalah : Ubuntu, RedHat, Open Suse, Slackware, Centos.
Penggunaan Linux
Linux saat ini menjadi acuan dalam penggunaannya sebagai sistem operasi untuk server. Berdasarkan hasil riset dari Gartner Group, beberapa vendor server seperti HP, IBM, dan Dell, dilaporkan bahwa telah menggunakan sercta luas bahwa penjualan server komerisal yang berbasis linux mengalami peningkatan penjualan yang cukup signifikan yaitu sekitar 63 %. Hasil riset ini kembali didukung dengan dukungan Novell kepada pengguna Suse Linux pada mesin server yang dipasarkan. 

Disamping digunakan sebagai server Linux juga banyak digunakan sebagai komputer desktop untuk melakukan pekerjaan sehari hari dengan berbagai macam aplikasi perkantoran dan multimedia yang cukup lengkap.

Dasar Sistem Operasi Linux
Jika sistem Linux di-install, sistem terseubtakan mengandung ratusan aplikasi. Aplikasi seperti ini tergolong sebgai sistem Linux dasar. Aplikasi yang ada di Linux dapat dikatergorikan mnjadi dua golongan yaitu : 
  • Sistem Linux dasar ( Basic Linux sistem)
  • Produk pihak ketiga ( Third Party Software)
Pada Implementasinya, Linux dirancang bersifat modular, yaitu sejumlah modul – modul  aplikasi yang menyusun sistem Linux untuk tugas yang kompleks. Karena bersifat Open Source, modul – modul yang tidak diperlukan dapat dihapus sehingga memberikan ruang yang lebih luas untuk penyimpanan data. Pengguna Linux juga dapat menambahkan aplikasi – aplikasi, terutama aplikasi yang dibutuhkan oleh sistem.
Sistem Linux dasar terbagi menjadi tiga bagian, yaitu : 
  • Kernel

Kernel merupakan aplikasi inti dari sistem Linux. Tugas utama dari kernel adalah: 
  • Mengendalikan akses terhadap komputer ( Hardware )
  •  Mengatur penggunaan memori komputer
  •  Memelihara sistem file
  • Shell 
Shell merupakan aplikasi yang memungkinkan pemakai dapat berkomukasi dengan komputer. Tugas shell adalah membaca perintah yang diberikan oleh pengguna dan menerjemahkan perintah tersebut sebagai suatu permintaan dan meneruskannya ke kernel.  Shell dan Kernel merupakan dua komponen pada sistem Linux yang berindak sebagai perantara antara pengguna dan perangkat keras.
  • Utilitas ( Aplikasi Tambahan )
Utilitas merupakan aplikasi bantu di luar shell untuk melakukan tugas tertentu. Misalnya untuk mentuimkan email, menyunting dokumen, mencari kata di dalam dokumen, dan memanipualsi file.
Memulai Linux
Untuk dapat menggunakan Linux user harus terlebih dahulu melakukan proses login. Proses login yaitu memasukan nama login dan password yang sudah terlebih dahulu dibuat oleh administrator sistem.
Keluar dari Sistem Linux
Untuk keluar dari Sistem Linux, ketikkan exit pada prompt atau tekan tombol [ ctrl ] + [ d ].

Backup dan Restore

Salah satu pekerjaan seorang administrator sistem yang sangat penting adalah melakukan backup terhadap data-data yang terdapat di server, karena biasanya klien sangat tidak perhatian terhadap masalah backup data. Pekerjaan ini bisa menjadi penting karena, biasanya resiko kehilangan data iniserin kali diluar jangkauan kita. Misalkan umur harddisk yang sudah tua, sehingga kemampuan harddisk tersebut menyimpan data-data digital menurun.

Salah satu dari masalah berikut ini menjadikan kita harus melakukan backup secara rutin adalah :
  • Kerusakan perangkat keras 
  • Kesalahan manusia 
  • Kesalahan perangkat keras 
  • Faktor bencana alam
Berikut ini merupakan Langkah-langkah dalam melakukan backup data tersebut :
  1. Kapan kita akan backup data tersebut 
  2. Direktori atau file yang ingin di backup 
  3. Buat script 
  4. Otomatisasi script tersebut dengan menggunakan cron
Tipe Backup
  • Full Backup
Menuliskan seluruh file pada suatu filesystem ke media backup. Pada tipe full backup tidak ada pemeriksaan apakah suatu file mengalami perubahan atau tidak.
  • Incremental Backup
Menuliskan hanya file yang mengalami perubahan ke media backup.
 
Strategi Backup
Multilevel Backup :
Full Backup = level 0
Incremental Backup = level 1, 2, 3 dst.

Skema Multilevel Backup :
Senin Pertama tiap bulan : level 0
Senin berikutnya : level 1
Selasa Jum'at : level 2
 
Memilih Media Backup
  • Cost (Biaya) 
  • Reliability (Akurasi)
  • Speed (Kecepatan)
  • Availability (Kapasitas)
  • Usability (Mudah digunakan)
Media Backup
  • Magnetic Tape 
  • Floppy Disk
  • Removable Disk
  • Writeonce CDROM  
  • Hard disk
Utilitas Backup 
  1. Tar 
  • Full Backup dengan tar
          # tar cvf /dev/fd0 /home
  • Incremental Backup dengan tar
          # tar cvf /dev/fd0 `find /home -mtime -1 -print
  • Memeriksa Hasil Backup
          # tar tvf /dev/fd0
  • Restore File dengan tar
          # tar xvf /dev/fd0

Sistem File dan Struktur Direktori

Sistem File di Linux

Sistem  file  (filesystem)  secara  praktis diartikan bagaimana Linux menyimpan  data ke  peralatan penyimpanan seperti  hard disk, CD/DVD ROM, usb disk, dan  floppy.Sistem  file  Linux banyak jenisnya,  namun  yang  paling  banyak digunakan saat ini adalah  ext3. Ext3  tergolong journaling filesystem, yang memiliki kelebihan  dari sisi keamanan   data. Misalnya,   ketika   listrik   mati   mendadak   sehingga   tidak   sempat shutdown   atau   melakukan   pelepasan  secara  normal   (umount),  maka  tidak  perlu melakukan fsck (scandisk) saat booting berikutnya. 

Sistem  file Linux lainnya  antara  lain  reiserfs (juga  tergolong  journaling  filesystem) dan   ext2  (versi  lama   dari  ext3   yang  belum   bersifat  journaling). Linux  juga  dapat mengakses sistem  file lain seperti DOS, Windows (VFAT 16, VFAT 32, dan NTFS), Unix, jfs, dan lain-lain. Swap dapat digolongkan sebagai sistem file pengganti RAM, sehingga disebut juga virtual memor y. Sistem file lain yang berbasis jaringan adalah samba   (smb)   yang   juga   digunakan   oleh   MS   Windows   dan   NFS   (Network   File System) yang juga digunakan oleh sistem operasi Unix. 

Cara   membuat  sistem  file   di  harddisk ada   dua  langkah,  yaitu  membuat  partisi, kemudian  memformatnya. Salah satu perintah pembuatan partisi  adalah fdisk, dan perintah format adalah mkfs.Perintah  mengedit atau  membuat  partisi  adalah  fdisk /dev/sda, lalu  ketik  m  untuk melihat daftar perintah di menu fdisk. Ketik p untuk melihat daftar partisi, dan ketik q untuk keluar tanpa menyimpan perubahan. Perintah   berikut   ini   akan   memformat   partisi   13   dari   hard   disk   primary   master (/dev/sda) dengan sistem file ext3:
  • # mkfs.ext3 /dev/sda13 atau # mkfs -t ext3 /dev/sda13
Perintah   berikut   ini  akan  memformat  partisi   hard  disk  /dev/sda14  sebagai   swap, setelah lebih dahulu dijadikan partisi swap oleh fdisk atau program partisi lainnya:
  • # mkswap /dev/sda14
Untuk mengaktifkan swap
  • # swapon /dev/sda14
Untuk menonaktifkan swap
  • # swapoff /dev/sda14

Struktur File dan Direktori

Sebelum   mengakses   file   dan   direktori   dan   perintah-perintah   yang   berhubungan dengannya, Anda  sebaiknya   lebih   dahulu  memahami  struktur  file  dan   direktori  di Linux.

Linux  memiliki   direktori   paling  atas  atau   paling   kiri,   dibaca  slash   (garis  miring), dinamakan   root   directory   atau   direktori   akar.   Itu   perbedaan   mendasar   struktur direktori   Linux  dengan  Windows.   Di   Windows  ada   folder   C:  yang  mengarah   ke direktori paling  atas dari harddisk. Di Windows juga ada A: untuk masuk ke disket. Tapi, di Windows tidak ada direktori di atas C dan A.

Di Linux, C  biasanya berupa direktori /mnt/win atau yang lain sesuai dengan yang membuat distro Linux. /mnt/win disebut mount point, yang berhubungan dengan file harddisk dengan partisi /dev/sda1. Jadi, C di Windows itu  juga sejenis mount point yang berhubungan device (/dev) harddisk. 

Jika /mnt/win diganti dengan /C, artinya /C adalah mount point bagi /dev/sda1. Yang membedakan  C  di  Linux dengan  C  di  Windows,  adalah   adanya  garis  miring  /  di sebelah kiri C di Linux, dan tidak ada garis miring di Windows. Ini juga berarti, garis miring / adalah direktori di atas C.

Disket  dan  CDROM  biasanya  memiliki alamat device  di  /dev/fd0 dan /dev/hdX. X adalah huruf a, b, c, atau d sesuai dengan letak CDROM drive.
Direktori root Linux memiliki beberapa direktori yang merupakan standar direktori standar yang ada pada Linux secara umum.
  • / 
Direktori root, yang menampung seluruh file yang ada dalam Linux. Pada direktori root biasanya tidak menampung file.
  • /bin
Berisi file yang dapat dieksekusi/dijalankan (file dengan ekstension exe pada DOS/Windows).
  • /boot
Direktori berisi file yang dieksekusi saat Linux booting.
  • /dev
Linux memperlakukan semua sebagai file. Direktori ini merupakan file dari hardware. Misal floppy disk menjadi file /dev/fd0, CD ROM menjadi /dev/hdb bahkan hingga memor y. Yang cukup terkenal adalah /dev/null, semua file yang dikopi kesini akan dibuang.
  • /etc
Berisi file-file konfigurasi Linux. Biasanya berbentuk file text dan dapat diedit dengan mudah.
  • /home
Berisi direktori dari masing-masing user yang terdaftar di sistem Linux. Misalnya, /home/igos adalah direktori milik user bernama igos dalam distro IGOS Nusantara Anda.
  • /lib
Berisi kumpulan librar y yang diperlukan oleh program di root direktori. (file DLL pada sistem operasi Windows).
  • /mnt
Direktori tempat mounting divais Anda. Misalnya /dev/fd0 (disket) akan dimount ke /mnt/floppy, /dev/sda1. Secara default direktori ini kosong, dan Anda harus membuat direktori sendiri sebagaimount point-nya.
  • /proc
Sistem file semu yang ditulis di atas memory. Digunakan untuk menginformasikan sistem (biasanya tentang proses yang sedang berjalan).
  • /root
Direktori home bagi root /sbin File eksekusi yang dijalankan oleh sistem atau root.
  • /tmp
Berisi file-file  untuk penyimpanan sementara, misalnya untuk file yang akan dihapus setelah bekerja.
  • /usr
Berisi  file dan program yang  berorientasi  pada user atau perintah tambahan baik   dalam   bentuk   binari   ataupun script. Hampir   semua   program   yang disertakan  dalam   distribusi   diinstal   di   sini.  Di  bawah  /usr   ini   juga  terdapat dokumen  atau   manual   tentang   semua   program  yang  ada   dalam   CD   atau harddisk.
  • /var
Berisi  data yang berubah pada saat Linux berjalan. Data ini  biasanya hanya spesifik pada  satu  komputer, dan tidak dibagi  dengan  komputer  lain  dalam jaringan.  Misalnya  /var/www  untuk  meyimpan   data  aplikasi  web. /var/spool untuk   menyimpan   data   program   yang   berhubungan   user   seperti   email (/var/spool/mail). /var/log  untuk menyimpan data log atau rekaman apa yang
terjadi di sistem. /var/cache untuk menyimpan data sementara untuk aplikasi proxy (squid), dan lain-lain.


CATATAN:
Direktori  tempat kerja  saat  ini  disebut  Current  Directory, ditulis "./"  (dot  diikuti  slash atau titik diikuti garis miring). Direktori  di  atasnya atau sebelumnya  disebut Parent Directory,   ditulis  "../"   (dot   dot   slash).   Direktori   paling   atas  disebut   Root  Director y, ditulis / (slash).

Manajemen Paket RPM ( RedHat Packet Manager )

Pada Red Hat Package Manager (RPM), instalasi paket tidak pernah interaktif.  Hal ini berbeda dengan manajemen paket pada platform lain, desain RPM tidak menyediakan konfigurasi interaktif  dari perangkat lunak sebagai bagian dari proses pengambilan paket. 

RPM mengatur instalasi paket software, maintenance/upgrade dan menghapus paket software dari system, atau lebih dikenal dengan install dan  uninstall (install / remove). 
Jika bagian dari paket perangkat lunak yang diberikan berubah (menjadi bug) maka keseluruhan paket akan di-release ulang sebagai versi baru.
  • Manajer Paket RPM
Manajer Paket RPM menyederhanakan distribusi, instalasi, meng-upgrade dan menghapus perangkat lunak dari Red Hat Linux.  Sistem RPL terdiri dari basis data lokal, rpm dan eksekusi yang berhubungan, file paket rpm. Basis data lokal RPL diatur dalam /var/lib/rpm.  Basis data menyimpan informasi tentang paket yang diinstall seperti atribut file dan prasarat paket.  Administrator sangat jarang melakukan modifikasi basis data secara langsung, biasanya melalui perintah rpm. 

Perangkat lunak yang diinstalasi menggunakan  rpm didistribusikan melalui file paket  rpm, yang secara esensial dikompresi dari file dan informasi yang berhubungan.  File paket dinamakan menggunakan format nama-versi-release.architecture.rpm. Versi merupakan versi open source dari proyek, sedangkan release adalah bagian dari Red Hat internal ke kode open source. 
  • Perintah RPM
Perintah rpm mudah digunakan jika tidak ada ketergantungan dengan paket lain. Misalnya, untuk mengintsal paket baru yang belum ada paket lama yang sama, perintanya rpm -ivh namapaket.rpm. Untuk mengupdate paket lama menjadi baru, perintahnya rpm -Uvh. Untuk instal kernel, sebaiknya gunakan rpm -ivh, jangan gunakan rpm -Uvh, agar kernel yang lama bisa digunakan jika ada masalah dengan kernel baru. Informasi selengkapnya tentang rpm dapat dibaca dari manual rpm:
$ man rpm
  1. Install paket RPM
    Perintah RPM diawali dengan perintah rpm, seperti beriku
    # rpm -option file/paket

    Menginstall paket rpm tertentu
    # rpm -ivh package.rpm

    Menginstall beberapa paket RPM dalam satu perintah
    # rpm -ivh lkmonitor-0.1-1.x86_64.rpm ipw2200-firmware-2.4-2.0.rf.noarch.rpm

    Menginstall paket RPM di direktori yang dikehendaki 
    # rpm -ivh - -prefix /home/fernape/my_software lkmonitor-0.1-1.x86_64.rpm

    Mendownload RPM dan langsung menginstall dengan koneksi internet
    # rpm -i ftp://rpmfind.net/Linux/sourceforge/r/ru/rusxmms/xmms-1.2.10-csa27.3.i586.rpm
    # rpm -i http://www.xmms.org/files/1.2.x/rpm/fc1/xmms-1.2.10-1.i386.rpm 

    Menghapus (uninstal) program: rpm -e <nama_paket> 
    # rpm -e foobar

    Test apakah program terinstal dengan benar
    #rpm -V <nama_paket>

    Verfikasi secara keseluruhan dan melihat mungkin ada yang hilang
    # rpm -Va

    Menampilkan semua nama paket yang terinstal di sistem
    # rpm -qa

    Menampilkan informasi mengenai suatu paket
    # rpm -q <nama_paket>

    Update / Upgrade
    # rpm -U <nama_paket.rpm>