Manajemen User

  • File /etc/passwd
Merupakan file yang berisi informasi mengenai user dan mempunyai format teks ASCII. File ini dapat dibaca oleh seluruh user tetapi hanya dapat diubah oleh superuser. Setiap baris mewakili seorang user yang terdiri dari 7 kolom yang dibatasi oleh titik dua (:)
Username : Nama yang akan dimasukkan kedalam login.
  • Password : Berisi password dalam bentuk terenkripsi.
  • UID : User Indentification Number.
  • GID : Group Indentification Number.
  • Comment : Biasanya diisi dengan nama lengkap user.
  • Home directory : Berisi home directory user.
  • Shell : Berisi tipe shell yang akan digunakan.
  • File /etc/group
Berisi halnya seluruh 4 kolom informasi mengenai group dimana user tergabung. Seperti file /etc/passwd, file /etc/group juga dapat dibaca oleh user. Setiap baris mewakili sebuah group yang terdiri dariyang dibatasi oleh titik dua (:)
  • Group name : Berisi nama grup.
  • Password : Biasanya dikosongkan.
  • GID : Group Indentification Number.
  • Member list : Berisi daftarr user yang akan bergabung dalam grup.
  • File /etc/shadow
File /etc/shadow digunakan apabila sistem Linux Anda menerapkan fasilitas shadow password. File ini hanya bisa dibaca dan diubah oleh root.
  • Username : Nama yang akan digunakan ketika login.
  • Password : Berisi password dalam bentuk terenkripsi.
  • Date password last changed : Jumlah ahri sejak 1 januari 1970 terakhir kali password diganti.
  • Number of days before password can be changed : Jumlah hari minimim sebelum password boleh diganti.
  • Number of days before a password change is required : Jumlah hari sebelum password harus diganti.
  • Number of days warning before password change : Jumlah hari dimana peringatan akan ditampilkan sebelum password harus diganti.
  • Number of days before the account is disable : jumlah hari setelah expire sebelum account di disable.
  • Date since the account has been disable : Jumlah hari sejak 1 januari 1970 sejak account di disable.
  • A reserved field : Kolom cadangan.
  • File /etc/gshadow
File /etc/gshadow digunakan apabila sistem Linux Anda menerapkan fasilitas shadow password. File ini hanya bisa dibaca dan diubah oleh root.
  • Group name : Berisi nama grup.
  • Password : Biasanya dikosongkan.
  • GID : Grup ID.
  • Member list : Berisi daftar user yang bergabung dalam grup.
  • Menambah User Baru
Sintaks : useradd [-option] nama_user
  • -c comment : Berisi komentar mengenai user.
  • -d home-dir : Home directory yang akan digunakan sebagai penggan /home/username.
  • -e date : :Tanggal account akan di disable dalam format YYYY.
  • -f days : Jumlah hari setelah password expired hingga account akan di disable segera setelah password expire.
  • -g group-name : Nama grup dimana user menjadi anggota
  • -G group-list :daftar grup tambahan, dipisahkan oleh koma, dimana menjadi anggota.
  • -m : Buat home directory jika belum ada.
  • -M : Tidak membuat home directory.
  • -n : Tidak menerapkan skema user private group
  • -r : Buat system accountt dengan UID kurang dari 500 dan membuat home directory.
  • -p password : Tambahkan password yang dibuat dengan crypt.
  • -s : Login shell user.
  • -u uid : User ID.
  • Mengubah Atribut User
Sintaks : usermod [-option] nama_user
  • -c comment : Komentar mengenai user yang baru.
  • -d home_dir : Login directory user yang baru.
  • -e expire_date : Tanggal dimana user account akan di disable dalam format YYYY-MM-DD
  • -f inactive_days : Jumlah hari setelah password ecpire hingga account di disable secara permanen.
  • -g initial_group : Nama group utama dimana user menjadi anggota.
  • -G group,[...] : Daftar group tambahan dimana user menjadi anggota.
  • -l login_name : Nama login user yang baru.
  • -p passwd : Password yang dienkripsi yang dibuat oleh perintah crypt.
  • -s shell : Login shell user yang baru.
  • -u uid : User ID yang baru.
  • -L : Lock password user.
  • -U : Unlock password user.
  • Menghapus User
Sintaks : userdel [-option] nama_user
  • -r : Home directory user akan ikut dihapus.
  • Menambah Group Baru
Sintaks : groupadd [-option] nama_group
  • -g gid : Group ID.
  • -r : Buat system group dengan GID kurang dari 500.
  • -f : keluar dengan pesan kesalahan jika group sudah ada.
  • Mengubah Atribut Group
Sintaks : groupmod [-option] nama_group
  • -g gid : Group ID.
  • -r : Buat system group dengan GID kurang dari 500.
  • -f : keluar dengan pesan kesalahan jika group sudah ada.
  • Menghapus Group
Sintaks : groupdel nama_group

Startup & Shutdown

Selama proses booting, Linux akan memanggil sebuah loader yang disebut dengan LILO (belakangan juga muncul loader bernama GRUB), yang kemudian akan memanggil sebuah program yang bernama dengan init. Program init inilah yang kemudian akan memeriksa file-file inisialisasi sistem, lokasi file-file tersebut berada, dan menjalankan Linux sesuai dengan default run level yang digunakan.

Startup
Proses starup dimulai ketika sistem sudah memanggil LILO dan proses booting sudah diserahkan pada sebuah program induk yang disebut dengan init. Pada hampir kebanyakan distribusi Linux, proses startup mengikuti aturan-aturan seperti berikut : 
  • Eksekusi LILO
  • LILO Memuat secondary loader pada /boot/chain.b 
  • /boot/chain.b menjalankan Kernel Linux. 
Sampai pada bagian ini, seorang pengguna akan melihat tampilan pesan pada layar seperti menjalankan daemon, memerika integritas perangkat keras, dan
sebagainya.
  • Kernel menyerahkan tugasnya kepada init.
  • Init menjalankan berbagai program di belakang layar yang dibutuhkan oleh seorang user untuk login ke dala sistem.
  • Init memanggil program yang digunakan untuk login.
Proses Startup Pada Tiap Distribusi
Setelah init mengambil alih tugas booting sistem dari LILO atau GRUB, init akan menjalankan sistem sesuai dengan default run level yang digunakan. Pada beberapa distribusi, penanganan run level ini berbeda satu dengan lainnya.
Run Level pada Linux :
  • 0 Halt
Run Level 0 : /etc/rc.d/rc0.d
Seperti yang anda lihat pada tabel diatas, run level 0 akan menjalankan sekumpulan script yang digunakan untuk shutdown. Script pada run level ini akan menjalankan proses seperti
berikut :
  1. Mematikan semua proses yang sedang berjalan.
  2. Mematikan file virtual memory yang di swap.
  3. Melakukan proses unmounting swap dan filesistem yang di mount.
  • 1 Single user mode
Run Level 1: /etc/rc.d/rc1.d
Run Level 1 merupakan single user mode, atau merupakan mode untuk melakukan administrasi, run level ini digunakan seorang sistem administrator untuk melakukan perawatan software. Untuk masuk kedalam mode ini pada waktu boot ketikkan perintah "linux single" dengan demikian akan langsung masuk kedalam run level 1 dengan melewati berbagai argumen yang ada pada kernel.
  • 2 Multi user, tidak ada NFS
Run Level 2: /etc/rc.d/rc2.d
Runlevel 2 merupakan multiuser mode. Pada run level ini fungsi untuk networking bisa dijalankan kecuali untuk network file system (NFS). Pilihan ini berguna jika anda hanya menjalankan komputer PC anda untuk stand alone.
  • 3 Full multiuser mode
Run Level 3: /etc/rc.d/rc3.d
Runlevel 3 merupakan default run level yang ada pada file /etc/inittab. Untuk distribusi keluaran akhir seperti redhat 7.0 menggunakan runlevel 5 sebagai defaultnya.
  • 4 Unused (tidak digunakan)
Run Level 4: /etc/rc.d/rc4.d
Runlevel 4 digunakan sebagai run level yang bisa anda seting kembali untuk menjalankan run level anda sendiri. Dengan demikian anda bisa membuat run level dengan meletakkan file-file yang ingin anda gunakan atau tidak anda gunakan dengan cara membuat file-file yang memiliki simbolik link ke direktori atau file lain yang telah anda pilih.
  • Run Level 5: /etc/rc.d/rc5.d
Run level 5 digunakan untuk menjalankan aplikasi pada X windows. Pada run level ini banyak servis networking yang juga diaktifkan.
  • 6 reboot
Run Level 6: /etc/rc.d/rc1.d
Run level 6 digunakan untuk reboot sistem. Isi dari direktori pada level ini merupakan link yang sama dengan runlevel 0, akan tetapi pada script yang yang digunakan untuk mematikan sistem diganti dengan script yang digunakan untuk mereboot komputer.